Beltimnews.com, Manggar – Antrian panjang yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beberapa minggu terakhir mendapat sorotan Ketua DPRD Belitung Timur Fezzi Uktolseja.
Fezzi berpendapat, antrian panjang di SPBU yang ada di Belitung Timur disebabkan adanya migrasi dari pengguna pertamax menjadi pertalite. Karena harga yang hampir dua kali lipat.
Untuk itu, politisi PDI Perjuangan ini meminta pemerintah daerah mengatur lalu lintas (Lalin) sekitar SPBU di Belitung Timur. Ia menilai antrian tersebut menggangu Lalin pengguna jalan yang melewati SPBU tersebut.
“Pemerintah pusat akan segera mengeluarkan aturan pembatasan BBM pertalite, akan tetapi pemerintah daerah jangan hanya diam saja, tolong segera diatur lalu lintas di sekitar SPBU agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Fezzi kepada Beltimnews.com, Rabu (10/08/2022)
Di sisi lain, Ia menyebut fenomena yang memang terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia ini karena krisis global.
Kendati demikian Fezzi menyarankan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur bersama semua pihak terkait untuk segera membatasi pembelian BBM bersubsidi tersebu. Tujuannya guna mengurangi antrian panjang.
Senanda dengan hal itu, salah satu pengguna jalan, Maryono mengeluhkan antrian mobil di SPBU Padang yang sangat menggangu pengguna jalan. Pasalnya para pembeli BBM bersubsidi tersebut menggantri dengan tidak teratur di jalan, sehingga menganggu Lalin jalan di sekitar.
“Kalau mau antri jangan asal dempet dua mobil berderet seperti itu, kami para pengguna jalan merasa terganggu, toh pertalite yang diantri tetap susah juga ditemui di kios,” kata Maryono.*
(Mario | Beltimnews.com)
