Atap Tak Layak, Murid di Pulau Ketapang Belajar Dalam Ketakutan Saat Hujan

Belitungrayapos.com, Belitung Timur – Tak pernah rasakan aliran listrik PLN, serta fasilitas pendidikan yang layak, warga Pulau Ketapang berharap Kamarudin Muten dan Khairil Anwar bawa perubahan di Belitung Timur khususnya di Pulau Ketapang, Desa Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak.

Sardi (27) yang merupakan warga Pulau Ketapang mengatakan banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan hampir tak pernah mendapatkan solusi, salah satunya fasilitas penerangan dari PLN yang tak kunjung masuk di Pulau Ketapang.

“Tempat kami ini tidak pernah ada listrik sama sekali, kalau pun listrik itu pribadi warga membeli panel surya untuk dapat listrik, itupun bisa digunakan malam saja. Jadi kami sangat jarang sekali menggunakan fasilitas yang menggunalan listrik,” ujar Sardi.

Selain itu, Sardi juga berharap Kamarudin Muten dan Khairil Anwar jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur, dapat memberikan perhatian kepada sekolah yang ada di Pulau Ketapang. Pasalnya, atap sekolah hingga fasilitas keperluan sekolah lainnya sangat memprihatikan, bahkan anak-anak takut bersekolah ketika hujan datang.

“Sekolah disini hanya ada dua kelas, dan kedua ruangannya itu tak layak atapnya hancur, jadi kalau anak-anak sedang belajar tiba-tiba hujan, mereka pasti panik lari keluar kelas, karena takut atapnya roboh. Untuk fasilitas alat olahraga anak sekolah juga disini sangat kekurangan,” ungkap Sardi.

Bukan tak pernah mengadu terkait permasalahan tersebut, Sardi mengaku jika warga sudah sering kali meminta bantuan perbaikan sekolah atau solusi yang lainnya kepada Pemeritah setempat, namun hingga saat ini tak ada solusi yang diberikan.

“Sudah sering mengadu, tapi tidak ada tindakkan,” kata Sardi.

Selain aliran listrik dan fasilitas pendidikan, warga juga memknta agar fasilitas kesehatan juga perlu lebih diperhatikan, karena mereka mengungkapkan jika saat ini hanya ada Satu bidan yang bertugas namun kesulitan jika tenaga kesehatan tersebut ada keperluan penting diluar pulau.

“Ada bu bidan tapi lagi hamil, jadi sedang tidak ada disini, kalau kami ada yang sakit terpaksa kedaratan (Tanjung Kelumpang),” pungkas Sardi.

 

(Wahyu Fajarullah)

Penulis: Wahyu Fajarullah