Belitungrayapos.com, Belitung Timur – Bermalam di Pulau Buku Limau, Kamarudin Muten banyak tampung permasalahan warga saat kampanye dialogis dan melihat langsung kondisi lingkungan warga di Buku Limau.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur nomor urut 2, Kamarudin Muten dan Khairil Anwar kunjungi pulau Buku Limau, Kecamatan Manggar.
Kunjungan tersebut merupakan rangakaian jadwal Kampanye Dialogis pasangan Nyaman Bekawan pada Pilkada tahun 2024 ini. Tak hanya berkampanye, Kamarudin Muten juga bermalam di buku limau dan menginap dirumah warga setempat.
Calon Bupati nomor 2 ini menceritakan jika ia sangat menunggu moment berkunjung ke Pulau Buku Limau, selain dapat bertemu warga setempat secara langsung, ia juga dapat melihat serta mendengar langsung permasalahan apa yang selama ini dialami masyarakat Buku Limau.
“Begitu sampai di Pulau ini, saya langsung berkeliling melihat keadaan yang sebenarnya kehidupan para warga, saya ingin melihat langsung dengan mata saya. Saya melihat kondisi bangunan sekolah, fasilitas kesehatan sama banyak ngobrol – ngobrol juga sama warga,” ujar Kamarudin Muten.
Kamarudin Muten juga mengungkapkan jika warga banyak mengungkapkan permasalahan yang dihadapi selama ini dan belum kunjung mendapatkan solusi yang baik, diantaranya masalah pendidikan anak, air bersih, pengelolaan sampah, talud pembatas ombak, lampu penerangan pelabuhan hingga rumah yang tak layak huni.
“Begitu banyak permasalahan yang disampaikan oleh warga saat kampanye dialogis semalam terutama masalah pendidikan, mereka sampaikan banyak anak – anak mereka yang putus sekolah, sudah tamat SD tapi mau lanjut SMP orang tidak mampu menyekolahkan, karena di Buku Limau hanya ada sekolah SD saja. Jadi kalau mau lanjut ke tahap SMP anak-anak mereka harus menyeberang ke Manggar,”
“Saya tanya salah satu anak disana, mau gak sekolah lagi?, mereka jawab mau, tapi kan keadaan ekonomi orang tua ada yang belum cukup baik jika harus ke Manggar, karna pasti perlu biaya lebih apalagi anaknya tinggal di Manggar. Inilah yang akan saya perbaiki dan berikan solusi kedepannya, saya tidak ingin anak-anak tidak sekolah dan mengubur cita-citanya. Karena merekalah generasi penerus kita dan nantinya juga akan mengharumkan nama Belitung Timur,” kata Kamarudin Muten.
Selain itu, Kamarudin Muten juga melihat kondisi air bersih yang belum maksimal di Buku Limau, terutama di rumah rumah warga. Karena air di Buku Limau masih cendurung asin dan lengket, sehingga kadang menyulitkan warga untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Kondisi pelabuhan saat malam hari jadi perhatian Kamarudin Muten, pasalnya setelah ia lihat sendiri, sepanjang jalan ke pelabuhan gelap tidak ada penerangan. Hal ini menurutnya sangat membahayakan warga, apalagi jembatan tidak terlalu lebar dan berpotensi warga ataupun anak-anak dapat jatuh ke laut.
Kamarudin Muten juga ungkapkan jika pengelolaan sampah di Buku Limau menjadi prioritasnya, karena ia melihat langsung kondisi penampungan sampah di buku limau dan juga banyak sampah yang menumpuk dirumah warga.
“Saya sangat serius terhadap permasalahan sampah disini, katanya pengambilan sampah dirumah warga itu seminggu sekali dan akhirnya menumpuk. Itu kan tidak sehat, bisa menimbulkan penyakit kalau tidak segera diambil tindakkan solusinya. Nanti saya akan pelajari pengolahan sampah yang ada di Surabaya, mereka itu bisa mengolah sampah tanpa mencemari lingkungan, nanti segera akan saya pelajari dan terapkan disini,” ujarnya.
Ia juga mengatakan masih banyak keluhan warga yang ia terima dan sudah ia catat untuk nantinya jika diberikan amanah oleh masyarakat dirinya menjadi Bupati Belitung Timur, ia akan segera menyelesaikan permasalahan warga dengan memberikan solusi terbaik.
“Inilah penting saya melihat langsung dan menginap dirumah warga, jadi dari pagi hingga pagi kembali, saya tau dan merasakan langsung apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Saya tidak ingin hanya omon – omon saja, janji ini itu tapi tidak dikerjakan, tetapi saya akan bantu dan selesaikan apa yang menjadi permsalahan masyarakat selama ini,” pungkas Calon Bupati Beltim Nomor urut 2.
(Wahyu)