Penjual Ayam Geprek Teriak, Harga Cabai di Beltim Tak Turun, Daging pun Kalah

Penjual Ayam Geprek Teriak, Harga Cabai di Beltim Tak Turun, Daging pun Kalah
Ilustrasi cabai. Foto: Mario/Dok. Beltimnews.

Beltimnews.com, Gantung – Sejak 2 bulan terakhir, harga cabai di Belitung Timur belum juga turun. Harga bahan baku utama sambal ini masih sangat tinggi yaitu berkisar Rp 140-160 ribu per kilogram.

Melambungnya harga cabai ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat dan pengusaha kuliner. Pedagang ayam geprek jadi salah satu yang paling terdampak dari meroketnya harga cabai.

Suhidah selaku salah satu pedagang ayam geprek di Kecamatan Gantung mengaku kenaikan harga cabai rawit merah membuat usahanya cukup tertekan. Dia terpaksa Mengurangi porsi sambal untuk pelanggannya.

“Lumayan beban buat kami kalau harga cabai rawit mahal, apalagi saya hanya pedagang kecil yang gak bisa beli cabai borongan ,” kata idah kepada beltimnews.com, jum’at (15/07/2022).

Dia pun berharap harga cabai bisa segera turun supaya masyarakat ataupun pedagang sepertinya bisa bangkit dari permasalahan ini.

Senada dengan hal itu, Marwati (49) yang merupakan ibu rumah tangga mengeluhkan harga cabai yang tak kunjung turun.

“Sekarang semua serba mahal terutama cabai, kalau di pasar Rp 140 ribu per kilogram tapi kalau dieceran bisa Rp 170 ribu per kilogram, sudah kalah harga daging,” keluhnya.*

(Mario)