Belitung Timur, Beltimnews.com – Guna melestarikan kawasan hutan dan menghijaukan kembali area-areal yang semestinya menjadi zona hijau, PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) melakukan program Penanaman Tanaman Lokal asli pulau Belitung, Langir (Albizia Saponaria), bersama dengan berbagai stakeholder, baru-baru ini, Jumat, 15 Juli 2022.
Penanaman Langir yang dilakukan anak perusahaan dari PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) ini tepatnya di salah satu areal konservasi, yaitu kawasan Mata Air Nyato dengan luasan 13.91 Hektar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur, Camat Kecamatan Dendang, Kepala Desa Jangkang, serta kelompok masyarakat.
Kawasan Mata Air Nyato memiliki Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dengan hasil keberadaan NKT 4.1, yaitu kawasan ekosistem yang penting sebagai penyedia air dan pengendalian banjir bagi masyarakat hilir, serta NKT 5, yaitu kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lokal.
Penanaman ini merupakan perayaan awal dalam memulai pengayaan tanaman lokal di Pulau Belitung, khususnya Belitung Timur.
Untuk ke depannya, terdapat tiga kelompok masyarakat yang akan bekerja sama dalam menyukseskan program ini, yaitu Kelompok Nelayan Keretak Nibong, Kelompok Madu Laskar Misela, dan LSM Selatan Puake.
Dalam sambutannya, General Manager SMM, Ridwan Damanik mengatakan kegiatan penanaman ini adalah implementasi “klekak”.
“Istilah klekak digunakan untuk melestarikan kawasan hutan dan menghijaukan kembali area-areal yang semestinya menjadi zona hijau hutan, serta kawasan konservasi lainnya. Hal ini juga sejalan dengan misi dari Pemkab Belitung Timur,” ujar Ridwan.
Dengan kerjasama antara perusahaan dan pemerintah serta masyarakat yang sudah berjalan dengan baik, Rodwan berharap agar bersama-sama menjaga kawasan Mata Air Nyato yang memiliki sumber mata air yang dapat dimanfaatkan bersama.
“Tanaman Langir banyak ditemukan di Kawasan Hutan Makam Balok yang merupakan area konservasi kami. Langir sendiri memiliki daya tarik, yaitu memiliki kanopi yang luas dan menjadi salah satu sumber makanan hewan di sekitarnya. Hal inilah yang menjadi alasan kami memilih Langir sebagai pengayaan tanaman lokal di kawasan Mata Air Nyato, Joseph Jaya Estate,” imbuh Ridwan.
Para undangan yang hadir juga ikut serta menanam Langir yang sudah disediakan sejumlah 100 bibit. Bibit tanaman lokal ini sebelumnya dibibitkan oleh Departemen Konservasi SMM.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur, Novis Ezuar, ST, M.I.L menyambut baik dan antusias dengan program yang dilakukan SMM dalam pelestarian lingkungan seperti penanaman pohon lokal di kawasan konservasi Mata Air Nyato ini.
“SMM ini sudah ada tindakan nyata terkait dengan pelestarian daripada keanekaragaman hayati yang ada di Pulau Belitung, khususnya di Belitung Timur ini, karena mungkin tidak banyak perusahaan yang masih mau menyisakan lahan mereka untuk ditanami pohon-pohon ini,” ujar Novis.
Di tempat yang sama, Camat Dendang, Shoufian, S. Ap menyampaikan, bahwasannya selain penanaman tanaman lokal yang mendukung untuk menjaga kawasan MataAirNyato, ia berharap agar kawasan ini tetap dijaga bersama, karena kebutuhan terhadap air itu banyak.
Selain melakukan penanaman Langir, SMM juga mengadakan sosialisasi eco-enzyme yang disampaikan oleh Staff Researchand Development SMM, Dendih Sukmawidjaya, kepada para undangan yang hadir.
Eco-enzyme adalah pestisida alami alami yang berbahan dasar sayur atau buah-buahan yang merupakan sisa-sisa organik olahan rumah tangga, kemudian difermentasikan dengan campuran dari gula aren.
Dijelaskannya manfaat dari eco-enzyme itu sendiri yaitu sebagai stimulus pertumbuhan tanaman, pengharum ruangan, filter air, cairan pembersih serbaguna, dan pestisida tanaman.
Manfaat dari eco-enzyme yang disampaikan mendapat sambutan antusias dari para tamu undangan. Salah satu anggota dari Dinas Lingkungan Hidup menanyakan bahan dasar dan ukuran takaran dalam penggunaan yang diaplikasikan pada tanaman serta manfaat.
Tentang ANJ
ANJ merupakan perusahaan induk yang terlibat, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaannya, dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, minyak inti sawit, inti sawit dan hasil pangan berkelanjutan lainnya serta energi terbarukan.
ANJ memiliki dan mengoperasikan enam perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan terintegrasi dengan lima pabrik CPO, serta memiliki satu perkebunan kelapa sawit dalam tahap pengembangan di Sumatra Selatan.
Sampai akhir Maret 2022, ANJ memiliki 155 ribu hektar cadangan lahan dan 50 ribu hektar untuk total area tertanam inti dengan 43,1 ribu hektar area menghasilkan dengan profil umur tanaman rata-rata 13,6 tahun dan 6,9 ribu hektar untuk area belum menghasilkan.
Total area hutan NKT yang telah dicadangkan sebagai area konservasi untuk perlindungan flora, fauna, dan habitatnya adalah 60.985 hektar.*
Sumber: Humas PT SMM