Belitungrayapos.com, Belitung Timur – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang menggelar rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Nasional bersama Pemerintahan Kabupaten Belitung Timur, untuk tiga program utama yang bertujuan meningkatkan keamanan pangan di Indonesia.
ke Tiga program tersebut yakni Program Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS), Desa Pangan Aman, dan Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas (PPABK). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Zahari M.Z, Manggar Belitung Timur dengan partisipasi dari berbagai instansi terkait, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya, Selasa (10/12/2024).
Kepala BPOM Pangkalpinang, Agus Riyanto mengatakan jika Tiga program yang sudah dijalankan sejak bulan Maret ini akan dievaluasi, jika menemui kendala dalam program ini dilapangan maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Beltim.
“Dalam Tiga program ini ada beberapa tahapan di masing – masing Lokus baik itu di pasar maupun di Desa dan di sekolah, dari sekian tahapan yang telah dilaksanakan hari ini kita paparkan hasilnya serta evaluasinya seperti apa sehingga nanti jika ada kendala – kendala kita akan berikan solusinya dan akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah,” ujar Agus Riyanto.
Agus Riyanto juga mengatakan jika Program Nasional ini sudah berjalan di 2 Kabupaten lainnya seperti Bangka Barat dan Bangka Selatan, dan pada tahun ini baru dilaksanakan di Belitung Timur.
Program Jajanan Anak Usia Sekolah
BPOM terus berkomitmen dalam melindungi anak-anak dari potensi bahaya pangan yang tidak aman. Program Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) bertujuan untuk memastikan makanan yang dijajakan di lingkungan sekolah memenuhi standar keamanan pangan.
Pada rapat Monev ini, BPOM menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pedagang dalam pengawasan jajanan yang dikonsumsi anak-anak. Tahun 2024, BPOM mencatat adanya peningkatan jumlah sekolah yang terlibat dalam program ini, dengan lebih dari 2.000 sekolah yang telah menjalani sertifikasi keamanan pangan untuk jajanan mereka.
Desa Pangan Aman
Program Desa Pangan Aman merupakan inisiatif BPOM untuk memberdayakan masyarakat desa dalam memproduksi dan mengonsumsi pangan yang aman. Dengan fokus pada edukasi dan pelatihan kepada para petani, produsen, serta konsumen, program ini bertujuan menciptakan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan dan bebas dari bahan berbahaya.
Selama tahun 2024, BPOM melaporkan bahwa lebih dari 500 desa di berbagai provinsi telah berhasil mengimplementasikan sistem keamanan pangan yang lebih baik, dengan dukungan dari BPOM, Dinas Kesehatan, dan pemerintah daerah.
Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK)
BPOM juga fokus pada pengawasan dan peningkatan kualitas pangan yang beredar di pasar tradisional melalui Program Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas. Program ini mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan di pasar.
Dalam rapat Monev, BPOM mengungkapkan bahwa 150 pasar di Indonesia telah terlibat dalam program ini, dengan adanya pelatihan untuk pedagang pasar, serta sosialisasi kepada konsumen mengenai pentingnya memilih pangan yang aman.
Rapat Monev ini diakhiri dengan penekanan akan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari pangan berbahaya dan terjamin kualitasnya.
(Wahyu)